Kamis, 11 Juni 2015

HLOOKUP



HLOOKUP adalah suatu funsi Excel yang di gunakan untuk mencari dan mengambil dari suatu tabel refrensi berdasarkan suatu nilai tersebut.

Hlookup merupakan singkatan dari Horisontal Lookup yang menggambarkan proses kerjanya mencari data secara Horisontal baris demi baris

RUMUS : =VLOOKUP(lookup value;table_array;col_index_num)
Cara menggunakan fungsi HLOOKUP:





Dari data di atas kita bisa menggunakan fungsi HLOOKUP untuk mengisi data NAMA JURUSAN karena terdapat tabel refrensi berbentuk Horisontal. DI tambah terdapat data NAMA JURUSAN sebagai data acuan bagi pemenuhan sarat terhadap tabel refrensi.untuk mendapatkan NAMA JURUSAN dari TABEL REFRENSI yang berbentuk Horisontal. Rumusnya =HLOOKUP(C4;$G$3:$J$4;2). Rumus ini mencari NAMA JURUSAN.

Keterangan fungsi VLOOKUP adalah sebagai berikut

lookup_value    Diperlukan. Nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel refrensi atau rentang. lookup_value dapat berupa satu nilai atau referensi. Mudahnya lookup_value adalah data sebagi acuan terhadap pencarian fungsi VLOOKUP.
table_array    Diperlukan. Pilih rentang sel yang berisi data tersebut. Anda dapat menggunakan referensi ke satu rentang (misalnya, G3:J4), atau nama rentang. Nilai-nilai di kolom pertama table_array adalah nilai yang dicari oleh lookup_value. Nilai ini dapat berupa teks, angka, atau nilai logika. Teks huruf besar dan huruf kecil sama saja.
col_index_num    Diperlukan. Nomor kolom dalam table_array yang merupakan asal dari nilai yang cocok yang harus diambil. col_index_num 1 mengambil nilai di kolom pertama dalam table_array; col_index_num 2 mengambil nilai di kolom kedua dalam table_array, dan seterusnya.
Jika argumen col_index_num adalah:
Kurang dari 1, VLOOKUP mengembalikan nilai kesalahan #VALUE!.
Lebih besar dari jumlah kolom dalam table_array, VLOOKUP mengembalikan nilai kesalahan #REF!.
range_lookup    Opsional. Nilai logika yang menetapkan apakah Anda ingin VLOOKUP menemukan hasil yang persis sama atau mendekati:
Jika range_lookup adalah TRUE atau dikosongkan, hasil yang persis sama atau mendekati dikembalikan. Jika hasil yang persis sama tidak ditemukan, nilai terbesar berikutnya yang kurang dari lookup_value dikembalikan.

PENTING !!!!  Jika range_lookup adalah TRUE atau dikosongkan, nilai-nilai di kolom pertamatable_array harus ditempatkan dalam urutan naik, jika tidak, VLOOKUP mungkin tidak mengembalikan nilai yang benar.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat Mengurutkan data dalam rentang atau tabel.
Jika range_lookup adalah FALSE, nilai di kolom pertama table_array tidak perlu diurutkan.
Jika range_lookup adalah FALSE, VLOOKUP hanya akan menemukan hasil yang persis sama. Jika ada dua nilai atau lebih di kolom pertama table_array yang cocok dengan lookup_value, nilai yang pertama ditemukan akan digunakan. Jika hasil yang persis sama tidak ditemukan, nilai kesalahan #N/A akan dikembalikan

Kesimpulan :
Fungsi VLOOKUP di gunakan untuk mengambil data dari TABEL REVRENSI HORISONTAL yang kemudian di sesuaikan sebagai pemenuhan pengisian data. Perbedaan penggunaan fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP tergantung dari bentuk tabel refrensi yang ada sebagai acuan pengisian data. Apabila tabel refrensi berbentuk Vertikal maka mengguanakn fungsi VLOOKUP dan apabila tabel refrensi berbentuk Horisontal maka menggunakan fungsi Hlookup.

Penggunaan Fungsi-fungsi microsoft excel

  • Pertama, kita buat dulu tabel data pada Ms. Excel, kali ini yang saya contohkan adalah data tabel penjualan jaket anime oleh perusahaan Cv Anime Jaya
  • Kedua, biasakan melihat keterangan, jika sudah, mulai kerjakan dari langkah atau keterangan yang pertama, isi tabel nama barang dan harga satuan menggunakan fungsi vlookup:
  • Isikan lookup_value sesuai dengan kolom dan baris kode barang yang dibutuhkan, lalu isikan tabel array sesuai dengan range tabel bantuan yang telah disediakan dan jangan lupa berikan tanda absolute pada range tabel yang dibutuhkan, lalu isikan col_index­_num sesuai dengan urutan kolom yang dibutuhkan pada tabel bantuan, contohnya nama barang terdapat pada kolom ke-2.
  • Ketiga, setelah mengisi nama barang dan harga satuan, saatnya mengisi harga total dengan menggunakan rumus perkalian
  • Keempat, isi tabel potongan penjualan dengan menggunakan fungsi hlookup, hampir sama sepertivlookup, yang membedakan hanyalah kolomnya, lalu dikalikan dengan jumlah barang
  • Kelima, isi tabel pembayaran total dengan cara : total harga dikurangi potongan penjualan
  • Keenam, untuk mengisi tabel total penj. barang barang, menggunakan rumus sumif, dengan rumus syntax seperti berikut: SUMIF(range, criteria, [sum_range])
    Keterangan :
    • range : adalah range dari cell-cell yang ingin kita evaluasi berdasarkan kriteria yang akan kita tentukan.
    • criteria : kondisi atau aturan filter yang ingin kita gunakan.
    • sum_range : jika ini disebutkan maka range ini yang akan jadi acuan untuk mengambil nilai, tetapi posisinya sesuai dengan kolom – baris dari range yang terfilter.
  • Ketujuh, untuk mengisi total harga satuan juga menggunakan rumus sumif
  • Terakhir, untuk mengisi total semua jumlah barang, jumlah harga satuan, jumlah harga total, jumlah potongan penjualan, dan jumlah pembayaran total dengan menggunakan rumus SUM.

Rabu, 18 Februari 2015

Pengaturan Lembar Kerja Microsoft Excel

Oke langsung to the point aja sesuai judulnya

Oh iya sebelumnya gw lupa,post ini singkat kok,ga ribet,anak SD juga bisa nerapin :|
Disini gw pake Excel 2007

1.      Menampilkan dan menyembunyikan Formula Bar

  
    Mungkin dah cukup jelas kan pake gambar ? :D 
    Kalo belum jelas,gw jelasin deh -_-

·        Klik gambar win 7 di pojok kiri atas
·         Kemudian klik  Excel Option
·         Pada Option pilih Advanced
·         Pada bagian Display, jika ingin menampilkan Formula Bar checklist pada Show Formula Bar dan unchecklist jika ingin menyembunyikanya.
·         Klik O.K.

2.      Menampilkan dan menyembunyikan Scroll Bar (Vertikal & Horizontal)


Sama seperti yang pertama,cuma beda di menu advanced,ini detailnya :
·         Klik gambar Win 7 pojok kiri atas→ Excel Option → Advanced
·         Pada bagian Display options for this workbook, checklist pada Show horizontal scroll bar jika ingin menampilkan dan unchecklist  jika ingin menyembunyikanya.
·         Lakukan hal yang sama jika ingin menampilkan dan menyembunyikan scrollbar vertical
·         Klik O.K.

3.      Menampikan, menyembunyikan dan mengubah warna garis bantu

Detailnya:


·         Klik gambar Win 7 pojok kiri atas→ Excel Option → Advanced
·         Pada bagian Display options for this workbook, checklist pada Show gridlines jika ingin menampilkan, unchecklist  untuk menyembunyikanya, dan untuk merubah warna, pilih warna pada Gridline color ( pastikan Show gridlines ter-checklist )
·         Klik O.K.
4.      Mengatur jumlah lembar kerja default
·         Klik gambar Win 7 pojok kiri atas→ Excel Option → Populer
·         Atur banyaknya sheet (lembar) pada Include this many sheets.
·         Klik O.K.
Tampilan :
5.      Mengatur pergeseran saat menekan tombol enter










·           Klik gambar Win 7 pojok kiri atas→ Excel Option → Advanced
·         Pada bagian Editing options, atur arah yang diinginkan pada After pressing enter, move selection. Pilih Up untuk ke atas, Left ke kiri, Right ke kanan dan Down ke bawah.
                      ·         Klik O.K.

6.      Menampilkan dan menyembunyikan kepala kolom
·         Klik gambar Win 7 pojok kiri atas→ Excel Option → Advanced
·         Pada bagian Display options for this workbook, checklist pada Show row and column headers  jika ingin menampilkan dan unchecklist  untuk menyembunyikanya.
                     ·         Klik O.K.
7.      Menetukan letak penyimpanan

·         Klik gambar Win 7 pojok kiri atas→ Excel Option → Save
·         Pada bagian Save worksheet, atur letak penyimpanan pada Default file button.
·         Klik O.K.


Sekian postingan dari ane :3 terimakasih :3

Mengungkap Rahasia LOGICAL TEST EXCEL



Oke. kali ini saya akan menshare tentang Rahasia LOGICAL TEST EXCEL... yook gausah panjang lebar, langsung To the point saya hehe....
Logical test biasanya kita gunakan saat kita memanfaatkan fungsi IF() dalam menyelesaikan suatu perhitungan. Syntax dari fungsi IF() adalah =IF(logical_test,[value_if_TRUE),[value_if_FALSE]).
Sederhananya logical test kita gunakan untuk membandingkan satu variable dengan satu variable lainnya dengan operator: <, =, >, <=, >=, <>. Logical test dapat kita kombinasikan dengan fungsiAND() dan/atau OR() jika kita harus membandingkan lebih dari satu variable.
Adapun keluaran (output) dari logical test ini adalah pernyataan TRUE atau FALSE. Contoh, jika A=9 dan B=19, maka logical test A>B akan menghasilkan keluaran FALSE karena A kurang dari B, sedangkan logical test A<=B akan menghasilkan keluaran TRUE, karena A memang kurang dari atau sama dengan B.
Lalu rahasianya di mana? Jika anda ketikkan kata “true” di Excel atau anda gunakan logical test dengan keluaran TRUE, maka secara otomatis Excel akan mengubahnya menjadi (“TRUE”) dengan justifikasi “CENTER”. Pertanyaannya adalah berapakah nilai angka dari TRUE dan FALSE menurut Excel?
Jawabannya: Excel menganggap TRUE bernilai 1 dan FALSE bernilai 0. Buktinya bisa anda dapatkan dengan mengalikan logical test tersebut dengan angka 1, misalnya, jika sel A3 bernilai 28 dan sel A4 bernilai 16, maka =(A3>A4)*1 akan menghasilkan nilai 1, perhatikan bahwa dalam situasi ini =A3>A4 akan menghasilkan nilai TRUE. Sebaliknya jika formulanya kita ubah menjadi =(A3<A4)*1, maka keluarannya adalah 0 (Nol), perhatikan bahwa dalam situasi ini =A3<A4 akan menghasilkan nilai FALSE, jadi TRUE = 1, sedangkan FALSE = 0.
Jika tadi nilai TRUE kita kalikan 1, sekarang mari kita coba menambahkannya dengan angka 1 dengan formula =(A3>A4)+1 dan ternyata keluarannya adalah 2. Kesimpulannya? Keluaran logical test ini dapat kita kalikan dan/atau tambahkan dengan angka (number).
Lalu bagaimana keluaran dari =(A3>A4) + (A3>A4), well… hasilnya adalah 2, dengan demikian, kesimpulan berikutnya adalah TRUE + TRUE = 2, TRUE + FALSE = 1, FALSE + FALSE = 0, TRUE * TRUE = 1, TRUE * FALSE = 0, dan FALSE * FALSE = 0. Menarik????
Lalu apa manfaatnya?
Perhatikan gambar berikut:
asd
Bagaimana Anda merumuskan masalah ini: Seseorang dinyatakan tidak lulus apabila memiliki nilai “D” lebih dari satu, apakah anda akan menggunakan fungsi OR() atau AND() untuk menyelesaikannya? Bingung?? Cara termudah menyelesaikan masalah ini adalah menggunakan kolom bantuan seperti gambar di bawah ini:

asd1
Sesuai ilustrasi di atas, jika kolom jumlah (sel L2) bernilai lebih dari 1, maka ybs. tidak lulus. Formula yang digunakan di sel G2 adalah =IF(A2=”D”,1,0) yang kemudian kita copy ke seluruh baris hingga kolom E.
Sekarang mari kita manfaatkan pemahaman baru kita tentang nilai TRUE dan FALSE. Dalam kasus ini, kita menggunakan logical test yang sama dengan teknik sebelumnya, yaitu kondisi TRUE jika sebuah sel bernilai “D”. Sesuai persyaratan kelulusan, jika hasil seluruh logical test kita jumlahkan, maka seseorang boleh lulus jika total hasil penjumlahan tersebut tidak boleh lebih dari 1. Setuju?
Adapun formulanya adalah:
=(A2=”D”)+(B2=”D”)+(C2=”D”)+(D2=”D”)+(E2=”D”) dengan keluaran = 2 atau ybs. tidak lulus.
Jika kita kombinasikan dengan fungsi IF untuk pengambilan keputusan, maka formulanya menjadi:
=IF((A2=”D”)+(B2=”D”)+(C2=”D”)+(D2=”D”)+(E2=”D”)>1,”TIDAK LULUS”,”LULUS”)
Simple bukan?
Selanjutnya, jika nilai MP1 ATAU MP5 bernilai “D”, maka yang bersangkutan tidak lulus.
Biasanya anda akan memformulasikannya =IF(OR(A2=”D”,E2=”D”),”TIDAK LULUS”,”LULUS”)
Dengan teknik yang baru formulanya adalah =IF((A2=”D”)+(E2=”D”)>0,”TIDAK LULUS”,”LULUS”)
Berikutnya, jika nilai MP1 DAN MP5 bernilai “D”, maka yang bersangkutan tidak lulus.
Biasanya anda akan memformulasikannya =IF(AND(A2=”D”,E2=”D”),”TIDAK LULUS”,”LULUS”)
Dengan teknik yang baru formulanya adalah =IF((A2=”D”)+(E2=”D”)=2,”TIDAK LULUS”,”LULUS”)
Sampai titik ini, anda dapat mencermati bahwa dengan teknik yang baru, KITA SEBENARNYA SUDAH TIDAK TERLALU MEMBUTUHKAN FUNGSI OR DAN AND LAGI – say goodbye to OR dan AND!!! 
Sekarang formulasikan kasus berikut ini:
Seorang dinyatakan LULUS jika yang bersangkutan berhasil mendapatkan SATU nilai “D”, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kondisi ini disebut Exclusive OR atau XOR. Sampai dengan versi 2010, Excel belum menyediakan fungsi XOR, sementara di versi 2013 katanya fungsi ini sudah tersedia. Tapi siapa yang butuh? (sombong? Enggak! Justru galau karena belum punya versi 2013 hehehe) Cekidot!!!
Jika yang boleh lulus hanya yang berhasil mendapat nilai “D” sebanyak satu buah, maka formula berikut harus menghasilkan nilai 1: =(A2=”D”)+(B2=”D”)+(C2=”D”)+(D2=”D”)+(E2=”D”)
Atau selengkapnya:
=IF((A2=”D”)+(B2=”D”)+(C2=”D”)+(D2=”D”)+(E2=”D”)=1,”LULUS”,”TIDAK LULUS”)
Terakhir, seseorang HANYA BOLEH LULUS jika MAKSIMAL memperoleh nilai “D” sebanyak satu buah.
Kata para pakar, kondisi ini disebut NAND (negatif).
Langsung saja, formulanya adalah:
=IF((A2=”D”)+(B2=”D”)+(C2=”D”)+(D2=”D”)+(E2=”D”)<=1,”LULUS”,”TIDAK LULUS”)
Oke komplit sudah seluruh kondisi sudah kita cover: AND, OR, XOR, dan NAND.